Faktor Penyebab gangguan kesehatan, kecuali Golongan fisik Golongan pribadi Golongan kimia Golongan biologik Semua jawaban benar Sesuai, kunci jawaban yang paling tepat adalah B. Golongan pribadi. Berdasarkan hasil vote dari 891 responden setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah. Faktor Penyebab gangguan kesehatan, kecuali golongan pribadi. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Golongan fisik Dilihat dari pertanyaan dan jawaban saya pikir kurang tepat, jadi jawaban ini salah. Jawaban B. Golongan pribadi Tarra, menurut saya, ini adalah jawaban yang benar, dan paling tepat untuk menjawab pertanyaan diatas. Jawaban C. Golongan kimia menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. Golongan biologik Jawaban ini salah, menurut saya jawaban ini tidak tepat untuk menjawab pertanyaan diatas, jadi ini jawaban yang salah.. Jawaban E. Semua jawaban benar Sesuai dengan pertanyaan diatas, jawaban pada pilihan ini kurang tepat, jadi jawaban ini salah.. Kesimpulan Berdasarkan Pembahasan dan Penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci jawaban yang paling tepat yaitu B. Golongan pribadi Semoga jawaban dari kami bisa membantu kalian semua. Jika ada yang ditanyakan langsung di kolom komentar ya!. Terimakasih atas kunjungannya. Profil Penulis Update Terbaru
Faktorpenyebab gangguan kesehatan kecuali - 27304616 nurmala9647 nurmala9647 11.03.2020 Akuntansi Sekolah Menengah Pertama terjawab Faktor penyebab gangguan kesehatan kecuali A.golongan fisik B.golongan pribadi C.golongan kimia D.golongan biologik E.golongan psikologik 1 Lihat jawaban
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilitaskelahiran dan imigrasi. Informasi tentang kematian penting tidak hanya untuk pemerintah melainkan juga untuk pihak swasta, yang terutama berkecimpung di bidang ekonomi kesehatan. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi pendudukyang berguna untuk perencanaan bangunan. Misalnya fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program-program kebijaksanaan penduduk. Konsep kematian perlu diketahui guna untuk mendapatkan data kematian yang benar. Dengan kemajuan ilmu kedokteran kadang-kadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan keadaan hidup secara klinik. Apabila pengertian mati tidak dikonsepkan, dikhawatirkan bisa terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai orang tentang kapan seseorang dikatakan mati. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara indonesia kompas 2006. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan alam perencanaan atau penataan pembangunan bangsakompas 2006. Sedangkan morbiditas diartikan sebagai peristiwa sakit atau kesakitan. Angka tingkat sakit mempunyai perana yang lebih penting dibandingkan kematian. Karena apabila angka orang yang kesakitan tinggi maka akan memicu kematian sehingga membuat angka kematian juga ikut meningkat. Angka kesakitan lebih memperlihatkan kondisi kesehatan yang sebenarnya sebab mempunyai hubangan yang erat dengan faktor lingkungan seperti kemiskinan, kekurangan gizi, penyakit infeksi, perumahan, air minun yang tidak sehat, kebersihan lingkungan dan pelayanan kesehatansuarwati,dkk, 20031
Adapunfaktor penyebab gangguan kesehatan kecuali faktor fisik, kimia, dan biologi. Menurut jurnal berjudul Kebiasaan Berperilaku Hidup Sehat dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter oleh Suharjana, berikut empat tips untuk menjaga kesehatan tubuh. 1. Menerapkan perilaku hidup sehat
Penyakit kardiovakuler Penyakit kardiovakuler adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah di sekitarnya. Bertambahnya usia dapat menempatkan seseorang pada risiko penyempitan pembuluh darah dan otot jantung yang melemah atau menebal. Selain penyakit jantung itu sendiri, kondisi lain yang menjadi faktor juga ikut meningkat seiring menuanya seseorang, yakni hipertensi tekanan darah tinggi dan stroke. Masalah pada endokrin Sistem endokrin Anda mencakup delapan kelenjar utama di seluruh tubuh Anda, seperti kelenjar tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, dan pankreas. Sistem ini mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, dan suasana hati. Jika kadar hormon Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah, Anda mungkin menderita penyakit atau kelainan endokrin. Penyakit dan kelainan endokrin juga terjadi jika tubuh Anda tidak merespons hormon sebagaimana mestinya. Beberapa contoh penyakit yang menyerang endokrin dan terkait dengan degenerasi adalah diabetes melitus dan kekurangan nutrisi. Neoplasma Neoplasma adalah sebutan lain untuk tumor, yakni massa atau benjolan yang tumbuh akibat sel-sel membelah dan tumbuh secara berlebihan di dalam tubuh. Neoplasma tumor bisa bersifat jinak atau ganas. Tumpor jinak berarti bukan kanker, sedangkan kanker ganas dapat menjadi kanker karena perkembangan sel tidak bisa dikendalikan, menyebar, dan merusak jaringan sehat di sekitarnya. Osteoporosis Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menandakan pengeroposan tulang karena tulang semakin lemah dan rapuh. Kondisi ini umumnya membuat lansia bertubuh bungkuk atau rentan mengalami patah tulang pada tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Obesitas Obesitas adalah kondisi yang menandakan berat badan berlebihan. Meski dapat menyerang segala usia, lansia yang paling rentan mengalaminya. Seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal dan gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, jumlah otot di tubuh Anda cenderung menurun seiring bertambahnya usia karena penurunan metabolisme. Kondisi ini membuat lansia kesulitan menjaga berat badan ideal. Tanda & gejala penyakit degeneratif Lansia yang memiliki penyakit degeneratif menunjukkan gejala yang berbeda-beda, tergantung jenis penyakit yang menyerang, seperti Gejala penyakit kardiovakuler pada lansia Lansia dengan penyakit jantung sangat umum mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, pusing, denyut jantung tidak beraturan, pembengkakan pada bagian tubuh, dan pingsan. Bagi lansia yang mengidap hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala. Kemungkinan sakit kepala, sesak napas, dan mimisan bisa saja terjadi jika hipertensi sudah bertambah parah. Stroke yang menyerang lansia menimbulkan gejala sakit kepala dan kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, dan tungkai sehingga membuat mereka kesulitan berbicara dan berjalan. Gejala masalah endokrin pada lansia Diabetes melitus yang menyerang lansia menyebabkan gejala terus-menerus haus, sering buang air kecil, kelelahan, pandangan kabur, dan mudah infeksi tapi sulit untuk sembuh dari luka. Malnutrisi pada lansia menimbulkan gejala badan kurus atau kegemukan, nafsu makan buruk, sering mengalami sembelit, dan tubuh kelelahan sepanjang hari. Gejala neoplasma tumor pada lansia Gejala tumor jinak pada lansia sama dengan usia lain, seperti menimbulkan benjolan padat yang bisa terlihat oleh mata atau tidak jika terjadi di dalam tubuh. Pada kasus tumor ganas, ukurannya akan semakin membesar, bahkan bisa mengubah bentuk atau ukuran jaringan/organ di dekatnya. Selain itu, akan ada gejala lain yang menyertai seperti kelelahan, pembengkakan, perdarahan, perubahan kulit, dan gejala lainnya. Gejala osteoporosis pada lansia Gejala osteoporosis yang menyerang lansia umumnya berupa nyeri punggung, postur tubuh membungkuk, tinggi badan berkurang, dan rentan mengalami patah tulang. Gejala obesitas pada lansia Gejala khas dari obesitas adalah berat badan yang berlebihan. Cara mengetahui indeks massa tubuh adalah menghitung berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kg/m2. Jika hasilnya 30 β 39,9 maka Anda mengalami obesitas, sedangkan > 40 menandakan obesitas sudah ekstrem. Untuk menghitung berapa indeks massa tubuh Anda, hitung dengan Kalkulator BMI ini atau melalui link berikut Kapan harus ke dokter? Jika Anda mengalami gejala penyakit degeneratif, segera lakukan pemeriksaan dokter. Bila gejala-gejala tersebut Anda amati ada pada orangtua atau kerabat yang usianya sudah tua, bujuk mereka untuk memeriksakan diri ke dokter. Penyebab penyakit degeneratif Penyebab penyakit degeneratif sangat bervariasi, bergantung dengan jenisnya. Bahkan, ada juga yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Akan tetapi, usia tetap menjadi faktor risiko yang turut menyumbang berkembangnya penyakit tersebut. Umumnya, penyebab penyakit jantung pada lansia adalah penumpukan plak pada pembuluh darah, sedangkan obesitas dan hipertensi sangat berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat. Penyebab diabetes adalah sel-sel di otot dan hati yang resisten terhadap insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah. Sementara penyebab osteoporosis adalah melambatnya proses pembuatan tulang baru oleh tubuh sehingga membuat tubuh kehilangan massa tulang sehingga jadi mudah rapuh. Faktor risiko penyakit degeneratif Penyakit degeneratif pada lansia semakin besar risikonya karena adanya beberapa faktor, di antaranya adalah Perubahan metabolisme tubuh Perubahan metabolisme tubuh menyebabkan penurunan produksi hormon testosteron pada laki-laki dan estrogen untuk wanita biasanya mulai tampak di usia 65 tahun ke atas. Kedua hormon ini tidak hanya berperan dalam pengaturan seks, tapi juga proses metabolisme tubuh, seperti mendistribusikan lemak ke seluruh tubuh. Menurunkan kemampuan metabolisme tubuh pada lansia bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut, pertanda obesitas. Selain obesitas, gumpalan lemak dapat mempersempit pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pola makan dan pola hidup yang buruk Kurangnya mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran membuat tubuh kekurangan serat dan dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Di samping itu, kebiasaan malas bergerak, jarang olahraga, dan merokok juga semakin memperburuk kesehatan tubuh. Jika gaya hidup tidak berubah, risiko penyakit degeneratuf seperti jantung, diabetes, kanker, dan osteoporosis akan semakin meningkat. Diagnosis & pengobatan penyakit degeneratif Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Selain mengamati gejala, dokter mungkin akan merujuk lansia untuk melakukan serangkaian tes kesehatan. Jenis tes kesehatan yang akan dokter rekomendasikan, meliputi Tes diagnosis untuk penyakit kardiovaskuler pada lansia umumnya berupa tes pencitraan pada jantung dan pembuluh darah di otak, ekokardiografi, elektrokardiografi, dan cek tekanan darah. Tes diagnosis untuk osteoporosis pada lansia adalah dengan mengukur kepadatan tulang menggunakan sinar X tingkat rendah. Dokter biasanya akan memeriksa area tulang pinggul dan tulang belakang. Tes diagnosis untuk diabetes adalah tes gula darah yang biasanya meliputi tes gula darah puasa, tes toleransi gula darah, dan tes gula darah sewaktu. Tumor jinak atau tumor ganas, tes diagnosis yang lansia harus jalani adalah tes pencitraan, tes darah, dan tes biopsi. Pada lansia yang obesitas atau kekurangan nutrisi, dokter akan melakukan diagnosis lewat pengukuran berat badan dan tes darah. Apa saja cara mengobati penyakit degeneratif? Penyakit degeneratif yang menyerang orang lanjut usia, ada yang bisa sembuh dan ada juga yang tidak. Meski begitu, pengobatan tetap harus lansia jalani untuk menekan gejala sekaligus mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut ini berbagai pengobatan penyakit degeneratif, meliputi Pengobatan untuk penyakit kardiovaskuler Minum obat merupakan pengobatan untuk menekan gejala penyakit sekaligus mengurangi keparahan gejala. Jenis obat antara penderita penyakit jantung, hipertensi, atau stroke mungkin saja sama karena ketiganya merupakan penyakit yang saling berkaitan satu sama lain. Jenis obat penyakit jantung yang biasanya dokter resepkan adalah obat antikoagulan, obat diuretik, obat vasodilator, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kadar kolesterol. Pada beberapa kasus, pasien penyakit jantung atau stroke perlu menjalani prosedur bedah, seperti pemasangan ring jantung, operasi bypass arteri koroner, atau operasi pengurangan darah yang memberi tekanan berlebihan di otak. Pengobatan osteoporosis Dokter akan meresepkan obat pembangun tulang dan pencegah patah tulang akibat sel-sel tulang yang mati untuk lansia dengan osteoporosis. Obat osteoporosis yang paling sering diresepkan adalah biophosphonate. Terapi hormon esterogen juga mungkin lansia jalani dengan minum obat Raloxifene. Pengobatan tumor Tumor jinak bisa sembuh sepenuhnya dengan operasi pengangkatan jaringan. Begitu juga dengan tumor ganas. Akan tetapi, pengobatan untuk tumor ganas biasanya mencakup kemoterapi atau radioterapi untuk membunuh sel kanker agar tidak lagi berkembang. Pengobatan obesitas dan malnutrisi Tidak pengobatan khusus untuk obesitas. Dokter akan mengarahkan lansia untuk mengubah gaya hidup jadi lebih sehat untuk membantu menurunkan berat badan. Sementara pada lansia dengan malnutrisi, dokter akan meresepkan suplemen mineral atau vitamin dan meminta lansia untuk menjalani perubahan gaya hidup yang mendukung lansia untuk mendapatkan berat badan ideal dan asupan gizi yang tercukupi. Pengobatan penyakit degeneratif di rumah Selain pengobatan dari dokter, perawatan di rumah juga perlu lansia jalani untuk mendukung efektivitas pengobatan. Berikut ini berbagai perubahan gaya hidup yang umumnya dokter rekomendasikan, meliputi Mengurangi asupan kalori pada makanan Kebutuhan kalori pada lansia umumnya akan berkurang karena aktivitas mulai berkurang dan tubuh jadi tidak seaktif dulu. Bagi lansia dengan obesitas, langkah ini sangat penting untuk membantu menurunkan atau mengendalikan berat badan. Menerapkan pola makan sehat Kebiasaan makan yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko obesitas dan malnutrisi pada lansia. Oleh karena itu, lansia tidak boleh makan berlebihan atau melewatkan waktu makan. Bagi pendamping atau pengasuh, Anda harus bisa membujuk lansia untuk makan, terutama mereka yang nafsu makannya buruk. Membatasi makanan yang bisa memicu penyakit degeneratif Makanan tinggi lemak, gula, atau tinggi garam bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, makanan ini perlu dihindari atau dibatasi. Lansia bisa mengganti deretan makanan tersebut dengan meningkatkan asupan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kesemua makanan ini kaya antioksidan sehingga ampuh melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh. Melakukan olahraga rutin Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki mengitari taman bisa membantu lansia jadi tetap aktif. Selain itu, olahraga untuk lansia bisa memberikan manfaat pada kesehatan tulang dan memungkinkan lansia untuk mendapatkan sinar matahari pagi yang menyehatkan tubuh. Pencegahan penyakit degeneratif Penyakit degeneratif sangat mungkin menyerang lansia karena usianya yang semakin tua dan fungsi tubuh yang semakin menurun. Seperti contohnya hipertensi, yang sangat umum menyerang lansia. Meski begitu, beberapa penyakit ini bisa berkurang risikonya dengan langkah-langkah pencegahan berikut ini. Lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan biji-bijian dan lengkapi dengan produk susu. Kemudian, lansia juga harus mengurangi konsumsi daging olahan atau makanan tinggi garam, makanan tinggi gula, dan makanan tinggi lemak. Ubah kebiasaan malas bergerak dan menjadi lebih rajin untuk berolahraga. Pastikan untuk mendapatkan sinar matahari di pagi hari dengan berjemur untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut. Jaga berat badan lansia tetap ideal dengan memperhatikan porsi makan dan camilan yang Anda konsumsi. Lakukan cek kesehatan rutin, meliputi cek gula darah, cek tensi darah, cek berat badan, dan mungkin juga menjalani skrining kanker untuk deteksi dini. Berhenti merokok dan minum alkohol karena kebiasaan ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh lansia. Pastikan lansia beristirahat dengan cukup. Jika memiliki gangguan tidur, maka konsultasikan lebih lanjut pada dokter. Selain itu, perhatikan pula kondisi mental lansia. Sebab, lansia yang bahagia dapat mendukung kondisi tubuh yang lebih sehat.Salahsatu faktor penyebab gangguan pernapasan adalah lingkungan. Banyak berita tentang pengaruh lingkungan bagi kesehatan, terutama pernapasan. Berikut cuplikan salah satu berita di Majalah Tempo edisi 21-27 September 2015. Kuldesak Lantaran Jerebu Aroma sangit asap dari lahan yang terbakar menusuk hidung warga Pekanbaru, Riau.
Jakarta - Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD atau dalam bahasa Indonesia disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas GPPH menjadi salah satu kondisi mental yang sering dibahas di media sosial. Sebenarnya kondisi apa sih itu? Simak di bawah Itu ADHD?Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, ADHD merupakan gangguan psikiatrik yang umum dialami anak-anak dan remaja. Gejala yang tampak meliputi gangguan memfokuskan perhatian secara berlebihan dan tiga kategori atau tipe dari ADHD, yaitu1. Dominan sulit fokusSeperti namanya, orang dengan ADHD jenis ini mengalami kesulitan yang ekstrim untuk fokus, menyelesaikan tugas, dan mengikuti instruksi. Para ahli juga berpendapat bahwa banyak anak dengan tipe ini mungkin tidak menerima diagnosis yang tepat karena cenderung tidak mengganggu Dominan hiperaktif-impulsifOrang dengan jenis ADHD ini terutama menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Ini dapat mencakupGelisahMenyela orang saat mereka sedang berbicaraTidak bisa menunggu giliran3. Gabungan tipe hiperaktif-impulsif dan sulit fokusIni adalah jenis ADHD yang paling umum. Orang dengan tipe gabungan dari ADHD ini menunjukkan gejala lalai dan hiperaktif. Ini termasuk ketidakmampuan untuk fokus, kecenderungan impulsif, dan tingkat aktivitas dan energi di atas ADHD yang dimiliki dapat menentukan metode pengobatan. Meski begitu, jenis ADHD yang dimiliki dapat berubah seiring waktu sehingga perawatan juga dapat ADHDMemutuskan apakah seseorang mengidap ADHD bukan proses yang dapat dilakukan sendiri alias self-diagnose. Rincian gejala berikut ditujukan untuk memberi informasi mengenai gejala ADHD pada umumnya dan bukan untuk melakukan diagnosis tunggal khawatir memiliki ADHD, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan atau spesialis untuk mengetahui apakah gejalanya sesuai dengan diagnosis. Ini dapat dilakukan oleh psikolog atau dengan ADHD mungkin akan mengalamiBanyak melamunMelupakan atau kehilangan banyak halMenggeliat atau gelisahTerlalu banyak bicaraMembuat kesalahan ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perluSulit menahan godaanKesulitan menunggu giliranMengalami kesulitan bergaul dengan orang lainSementara itu, orang dewasa yang memiliki ADHD mungkin akan menunjukkan sikapImpulsifDisorganisasi dalam prioritas masalahKeterampilan manajemen waktu yang burukMasalah fokus pada tugasSulit multitaskingAktivitas berlebihan atau kegelisahanPerencanaan yang burukToleransi frustasi yang rendahPerubahan suasana hati yang sering terjadiSulit melakukan dan menyelesaikan tugasMudah marahKesulitan mengatasi stresPenyebab ADHDTerlepas dari banyaknya pengidap ADHD, dokter dan peneliti masih belum mengetahui apa penyebab kondisi ini. Beberapa meyakini bahwa ADHD berasal dari masalah neurologis dan menunjukkan bahwa pengurangan dopamin dapat menyebabkan ADHD. Ini merupakan zat kimia di otak yang membantu memindahkan sinyal dari satu saraf ke saraf lainnya. Dopamin memainkan peran dalam memicu respons dan gerakan lain menunjukkan perbedaan struktural di otak. Temuan menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki volume zona abu-abu yang lebih sedikit. Zona abu-abu adalah area di otak yang mengatur bicara, kontrol diri, pengambilan keputusan, dan kontrol masih mempelajari potensi penyebab ADHD, seperti merokok selama Risiko ADHDFaktor risiko memiliki ADHD mungkin termasukRiwayat keluarga dengan ADHDPaparan racun lingkungan, seperti timah yang sering ditemukan di cat dan pipa bangunan tuaPenggunaan narkoba, alkohol, atau rokok selama kehamilanLahir prematurKomplikasi ADHDADHD dapat menghambat hidup pengidapnya, utamanya pada anak. Anak-anak dengan ADHD dapat merasaSering bergumul di dalam kelas, yang dapat menyebabkan kegagalan akademik dan penilaian oleh anak-anak lain dan orang dewasaCenderung mengalami lebih banyak kecelakaan dan cedera daripada anak-anak yang tidak menderita ADHDCenderung memiliki harga diri yang burukLebih cenderung mengalami kesulitan berinteraksi dengan dan diterima oleh teman sebaya dan orang dewasaBerada pada peningkatan risiko penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan serta perilaku nakal lainnyaDiagnosis ADHDSecara umum, seorang anak tidak boleh menerima diagnosis gangguan defisit perhatian atau ADHD kecuali jika gejala ADHD dimulai sejak dini, yakni sebelum usia 12 tahun, dan menciptakan masalah yang signifikan di rumah dan di sekolah secara ada tes khusus untuk ADHD, tetapi untuk membuat diagnosis, psikolog atau psikiater mungkin akan melakukanPemeriksaan medis, untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala lainnyaPengumpulan informasi, seperti masalah medis saat ini, riwayat medis pribadi dan keluarga, dan catatan sekolahWawancara atau kuesioner untuk anggota keluarga, guru atau orang lain yang mengenal anak dengan baik, seperti pengasuh, babysitter, dan pelatihKriteria ADHD dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental DSM-5Skala peringkat ADHD untuk membantu mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang anakPengobatan ADHDPerawatan untuk ADHD biasanya mencakup terapi perilaku, pengobatan, atau keduanya. Jenis terapi termasuk psikoterapi atau terapi bicara. Dengan terapi bicara, seseorang akan mendiskusikan bagaimana ADHD mempengaruhi hidup dan cara terapi lain adalah terapi perilaku. Terapi ini dapat membantu seseorang mempelajari cara memantau dan mengelola juga dapat membantu orang dengan ADHD. Obat ini dirancang untuk mempengaruhi bahan kimia otak dengan cara yang memungkinan pengidapnya mengelola impuls dan tindakan mereka dengan lebih Harus ke Dokter?Jika salah satu atau beberapa gejala yang tercantum terus menerus mengganggu hidup, bicarakan dengan dokter atau psikolog tentang kemungkinan mengidap jenis perawatan kesehatan profesional dapat mendiagnosis dan mengawasi pengobatan untuk ADHD. Jangan melakukan self-diagnose atau diagnosis sendiri kecuali sudah dinyatakan memiliki ADHD oleh dokter atau psikolog. Simak Video "Mengenal ADHD Gejala hingga Penyebabnya" [GambasVideo 20detik] suc/suc
lig7.